Bulan 'Punya' Jupiter Ini Dianggap Benda Vulkanik Paling Aktif di Tata Surya

Ilmuwan temukan bukti, aktivitas vulkanik Io sudah berlangsung sejak awal tata surya terbentuk.

AKTVITAS vulkanik Io, bulan Jupiter, diperkirakan sudah berlangsung sejak Tata Surya kita terbentuk. (Foto Ilustrasi: kjpargeter/Freepik) 

ngarahNyaho! - Sebuah tim ahli geologi dan ilmuwan planet dari sejumlah universitas di AS serta NASA melaporkan bukti bahwa aktivitas vulkanik Io telah berlangsung sejak awal tata surya. 

Dalam studi mereka yang dipublikasikan di jurnal Science, kelompok tersebut mempelajari isotop belerang di atmosfer Io untuk menentukan berapa lama bulan telah aktif secara vulkanik.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tata surya berusia sekitar 4,5 miliar tahun dan bulan Jupiter, Io, adalah benda vulkanik paling aktif di tata surya. 

Namun hingga saat ini, peneliti belum mengetahui sudah berapa lama bulan aktif. Untuk mengetahuinya, tim peneliti menggunakan data dari ALMA untuk menganalisis gas-gas yang ada di atmosfer Io.

Io aktif secara vulkanik karena efek gravitasi Jupiter dan juga dua bulan Ganymede dan Europa.

Bersama-sama, mereka menarik Io sehingga menyebabkan penumpukan tekanan bawah tanah yang keluar melalui letusan gunung berapi. 

Letusan yang tiada henti telah menyebabkan aliran lava terus-menerus ke permukaan bulan yang mengakibatkan perubahan terus-menerus pada geografi bulan.

Oleh sebab itu sulit untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarahnya.

Nah, tim fokus pada data ALMA tentang molekul dengan klorin dan radio isotop belerang yang stabil. 

Mereka menemukan bahwa keduanya lebih banyak terwakili di atmosfer Io dibandingkan dengan atmosfer planet dan bulan lain di tata surya. 

Tim juga menemukan bahwa antara 94 persen dan 96 persen isotop belerang yang masuk ke atmosfer akibat letusan gunung berapi hilang ke luar angkasa. 

Bukti menunjukkan bahwa vulkanisme yang stabil telah berlangsung selama Io ada, sekitar 4,5 miliar tahun.

Tim peneliti berencana untuk terus mempelajari Io untuk menyelidiki apakah bulan memiliki periode awal yang lebih dingin yang berakhir karena aktivitas vulkanisme yang tiada henti. 

Mereka juga akan menyelidiki apakah bulan tersebut mungkin memiliki kerak es atau lautan.

Adapun tim peneliti berasal dari dari California Institute of Technology, University of California Santa Cruz, New York University, dan NASA Goddard Space Flight Center. | Sumber: Phys