Tak cuma Otak, Sumsum Tulang Belakang juga Dapat 'Belajar dan Menghafal'

Neuron sumsum tulang belakang memiliki kemampuan untuk mempelajari dan menyimpan informasi secara independen dari otak.

Penelitian baru mengungkapkan bahwa neuron sumsum tulang belakang memiliki kemampuan untuk mempelajari dan menyimpan informasi secara independen dari otak. (Foto Ilustrasi: kjpargeter/Freepik)
Neuron sumsum tulang belakang bisa 'belajar' dan menyimpan informasi secara independen. (Foto Ilustrasi: kjpargeter/Freepik)

ngarahNyaho! Sumsum tulang belakang sering digambarkan hanya sebagai saluran transmisi sinyal antara otak dan tubuh. Namun, sumsum tulang belakang sebenarnya dapat mempelajari dan mengingat gerakan dengan sendirinya.

Tim peneliti di Neuro-Electronics Research Flanders (NERF) yang berbasis di Leuven merinci bagaimana dua populasi saraf yang berbeda memungkinkan sumsum tulang belakang untuk beradaptasi.

Saraf-saraf itu juga bisa mengingat perilaku yang dipelajari dengan cara yang sepenuhnya tidak tergantung pada otak. 

Temuan ini memberikan pencerahan baru tentang bagaimana sirkuit tulang belakang dapat berkontribusi dalam penguasaan dan otomatisasi gerakan. 

Wawasan ini terbukti relevan dalam rehabilitasi orang-orang dengan cedera tulang belakang.

Mulanya membingungkan

Sumsum tulang belakang memodulasi dan menyempurnakan tindakan dan gerakan kita dengan mengintegrasikan berbagai sumber informasi sensorik, dan dapat melakukannya tanpa masukan dari otak. 

Terlebih lagi, sel-sel saraf di sumsum tulang belakang dapat belajar menyesuaikan berbagai tugas secara mandiri, dengan latihan berulang yang cukup. 

Namun, bagaimana sumsum tulang belakang mencapai plastisitas yang luar biasa ini telah membingungkan para ilmuwan saraf selama beberapa dekade.

Nah, Profesor Aya Takeoka dan timnya di NERF mempelajari bagaimana sumsum tulang belakang pulih dari cedera dengan mengeksplorasi bagaimana koneksi saraf dihubungkan.

Mereka juga mempelajari bagaimana fungsi dan perubahannya ketika kita mempelajari gerakan-gerakan baru.

Dia mengatakan, saintis telah memiliki bukti adanya 'pembelajaran' di dalam sumsum tulang belakang dari eksperimen yang dimulai pada awal abad ke-20.

Namun, "pertanyaan tentang neuron mana yang terlibat dan bagaimana mereka mengkodekan pengalaman pembelajaran ini masih belum terjawab," kata Prof. Takeoka.

Salah satu masalahnya adalah kesulitan dalam mengukur secara langsung aktivitas neuron individu di sumsum tulang belakang pada hewan yang tidak dibius tetapi dalam keadaan terjaga dan bergerak. 

Tim Takeoka memanfaatkan model di mana hewan melatih gerakan tertentu dalam hitungan menit. 

Dengan melakukan hal tersebut, tim menemukan mekanisme pembelajaran sumsum tulang belakang yang spesifik untuk tipe sel.

Memori di luar otak

Hasil rinci yang dipublikasikan di Science menggambarkan bahwa aktivitas saraf di sumsum tulang belakang menyerupai berbagai jenis pembelajaran dan memori klasik. 

Mengungkap lebih jauh mekanisme pembelajaran ini akan menjadi sangat penting, karena kemungkinan besar mereka berkontribusi pada berbagai cara kita belajar dan mengotomatisasi gerakan.

Hal tersebut juga, kata Profesor Takeoka, juga relevan dalam konteks rehabilitasi. 

“Sirkuit yang kami jelaskan dapat memberikan sarana agar sumsum tulang belakang dapat berkontribusi pada pembelajaran gerakan dan memori motorik jangka panjang.

"Keduanya membantu kita untuk bergerak, tidak hanya dalam kesehatan normal tetapi terutama selama pemulihan dari cedera otak atau sumsum tulang belakang,” kata Prof Takeoka. Sumber: Scitech Daily 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama