Peneliti di Swiss membandingkan dampak buruk dari campur tangan teknologi dengan non-digital terhadap interaksi anak dan orang tua.
Istilah 'technoference' yang berarti campur tangan teknologi mungkin terdengar sangat asing. Ini terjadi ketika interaksi dan komunikasi orang tua-anak terganggu oleh penggunaan perangkat digital.
Namun apakah gangguan yang disebabkan oleh perangkat digital lebih merugikan interaksi orang tua-anak dibandingkan jika gangguan orang tua berasal dari sumber yang berbeda?
Para peneliti di Swiss menguliknya untuk mendapat jawaban dari pertanyaan tersebut
Gangguan
Dampak negatif dari perhatian orang tua yang terganggu oleh ponsel saat berada di sekitar anak-anak memanglah nyata dan sudah ada hasil studinya.
Namun, masih sedikit yang diketahui apakah dampak negatif ini berasal dari fakta bahwa orang tua menggunakan layar atau dari fakta bahwa orang tua sedang terganggu perhatiannya secara umum.
Tim peneliti yang dipimpin Nevena Dimitrova menemukan bahwa teknologi tidak berdampak lebih negatif terhadap interaksi orangtua-anak dibandingkan gangguan non-digital.
Sebaliknya, semua gangguan, terlepas dari apakah itu disebabkan oleh layar atau pena dan kertas, berdampak negatif pada orang tua, anak-anak, dan pasangan.
Peneliti menafsirkan, layar sudah ada di mana-mana saat ini sehingga anak-anak mungkin terbiasa melihat orang tua mereka menggunakan layar.
Terlepas dari temuan mereka, para peneliti menekankan bahwa interaksi orang tua-anak akan menjadi yang terbaik ketika orang tua tidak terganggu sama sekali.
Hal ini mungkin sangat penting terutama bagi orang tua yang merasa sulit menjalin ikatan dengan anak-anak mereka.
'Kepanikan moral'
Di media, banyak pembahasan tentang mengkhawatirkan tentang risiko penggunaan layar, kata para peneliti. Namun, studi tidak mendukung tentang penggunaan layar oleh atau di hadapan anak-anak itu buruk.
Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan efek positif layar terhadap perkembangan psikologis anak.
“Studi ini menunjukkan betapa pentingnya mengandalkan bukti ilmiah dibandingkan opini publik mengenai penggunaan layar," kata Dimitrova menegaskan.
"Kami melihat bahwa bukan layar itu sendiri yang merugikan kualitas interaksi orang tua dan anak,” lanjut peneliti dari University of Applied Sciences and Arts Western itu.
“Sebaliknya, fakta bahwa orang tua tidak sepenuhnya terlibat dalam interaksilah yang berdampak negatif pada komunikasi orang tua-anak.”
Namun, para peneliti juga menunjukkan bahwa sulit untuk membuat pernyataan pasti tentang penggunaan layar oleh orang tua hanya berdasarkan satu penelitian saja.
Hal ini sebagian karena interaksi orang tua-anak sehari-hari berbeda dengan pengaturan eksperimental. Studi dalam konteks naturalistik diperlukan dan mungkin memberikan hasil yang berbeda, kata para ilmuwan. | Sumber: Medical Xpress
Posting Komentar