Duh, Kantong Teh Bisa Lepaskan 1,2 Miliar Partikel Plastik ke Dalam Minuman

Studi terbaru mengungkapkan bahwa kantong teh dapat melepaskan sejumlah besar mikro dan nanoplastik (MNPL) ke dalam minuman selama proses penyeduhan.


Studi terbaru mengungkapkan bahwa kantong teh dapat melepaskan sejumlah besar mikro dan nanoplastik (MNPL) ke dalam minuman selama proses penyeduhan.    (Gambar ilustrasi dibuat oleh AI/Pikaso/Freepik)(Gambar ilustrasi dibuat oleh AI/Pikaso/Freepik)


Ringkasan: 

  • Penelitian menemukan bahwa satu kantong teh dapat melepaskan 8 juta hingga 1,2 miliar partikel nanoplastik.
  • Peneliti memeriksa tiga jenis kantong teh komersial: nylon-6, polipropilen, dan selulosa.
  • Partikel plastik dapat berinteraksi dengan inti sel, menyimpan materi genetik.
  • Penelitian menunjukkan bahwa sel-sel usus dapat menyerap partikel-partikel ini.
  • Dampak kesehatan jangka panjang belum diketahui.


ngarahNyaho - Satu kantong teh dapat melepaskan sekitar 8 juta hingga 1,2 miliar partikel nanoplastik ke dalam cangkir minuman kita. Kantong yang terbuat dari  polipropilena menjadi yang terburuk.


Itu berdasarkan hasil studi tim ilmuwan dari Spanyol, Mesir, dan Jerman, yang meneliti tiga jenis kantong teh komersial yang berbeda: yang terbuat dari nilon-6, polipropilena, dan selulosa. Studinya dipublikasikan di Chemosphere, 


Partikel plastik ini sangat kecil – sebagian besar lebih kecil dari lebar rambut manusia – dan dapat dengan mudah diserap oleh sel-sel dalam sistem pencernaan kita. 


Para peneliti menemukan bahwa berbagai jenis sel usus berinteraksi dengan partikel-partikel ini dengan cara yang berbeda-beda, dengan beberapa sel menyerap lebih banyak partikel daripada yang lain. 


Yang menjadi perhatian khusus adalah temuan bahwa nanoplastik ini dapat berinteraksi dengan inti sel, tempat materi genetik kita disimpan.


“Kami berhasil mengkarakterisasi polutan ini secara inovatif dengan serangkaian teknik mutakhir, yang merupakan alat yang sangat penting untuk memajukan penelitian tentang kemungkinan dampaknya terhadap kesehatan manusia.”


Demikian kata peneliti Universitat Autònoma de Barcelona Alba Garcia dalam rilis media yang dikutip ngarahNyaho dari StudyFinds.


Temuan penelitian ini menambah kekhawatiran yang berkembang tentang paparan kita sehari-hari terhadap mikroplastik melalui makanan dan minuman. 


Sementara kantong teh plastik menjadi semakin populer karena daya tahan dan kenyamanannya, penelitian ini menunjukkan bahwa kita mungkin membayar harga kesehatan yang tidak terduga untuk kenyamanan modern ini.


Ketika memeriksa kantong teh di bawah mikroskop yang kuat, para peneliti menemukan berbagai ketidakteraturan permukaan, termasuk sisik, bola, dan partikel tidak beraturan. 


Ketidaksempurnaan ini, yang dapat muncul selama proses pembuatan, dapat berkontribusi pada pelepasan partikel plastik selama penyeduhan.


Penelitian ini menimbulkan kekhawatiran khusus tentang bagaimana partikel ini berinteraksi dengan sistem pencernaan kita. 


Para peneliti menguji tiga jenis sel usus manusia yang berbeda, termasuk yang menghasilkan lendir pelindung yang mirip dengan lapisan usus kita. 


Menariknya, sel-sel yang menghasilkan lebih banyak lendir cenderung mengumpulkan lebih banyak partikel plastik, yang menunjukkan penghalang pertahanan alami tubuh kita mungkin benar-benar menjebak bahan-bahan yang tidak diinginkan ini.


Meskipun implikasi kesehatan langsung dari mengonsumsi partikel-partikel ini masih belum jelas, penelitian ini menyoroti sumber penting paparan plastik yang mungkin tidak disadari banyak orang. 


Karena teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia, paparan kumulatif terhadap partikel-partikel ini bisa jadi signifikan bagi peminum teh biasa.


“Karena penggunaan plastik dalam kemasan makanan terus meningkat, sangat penting untuk mengatasi kontaminasi MNPL guna memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat,” para peneliti menyimpulkan. |Sumber: StudyFinds 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama