Otak tikus memiliki area khusus untuk menangani angka
HASIL penelitian menyatakan bahwa otak tikus memiliki area khusus untuk menangani angka. (Foto Ilustrasi: Freepik)
ngarahNyaho! - Apakah hewan bisa berhitung merupakan pertanyaan yang jadi perdebatan bagi sejumlah ilmuwan. Nah, peneliti dari Hong Kong kali ini punya jawabannya.
Tim peneliti kali ini dipimpim ahli saraf Profesor Yung Wing-ho dari City University of Hong Kong (CityUHK) dan Profesor Ke Ya dari Chinese University of Hong Kong (CUHK).
Pada studi ini, tim peneliti menggunakan pendekatan tugas pembelajaran numerik baru, teknik manipulasi otak, dan pemodelan kecerdasan buatan.
Hasil temuan mereka dipublikasikan di Science Advances.
'Number sense' atau kesadaran tentang angka adalah kemampuan mendasar dalam persepsi hewan terhadap dunia dan meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup.
'Indra angka' ini juga merupakan kemampuan kognitif yang penting, yang merupakan dasar dari bakat matematika, suatu ciri kecerdasan manusia.
Sekitar 3 persen hingga 7 persen orang menderita diskalkulia.
Itu adalah suatu ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi kemampuan belajar aritmatika dan matematika pada orang dengan kecerdasan normal.
Itu adalah suatu ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi kemampuan belajar aritmatika dan matematika pada orang dengan kecerdasan normal.
Salah satu gejala utama diskalkulia adalah defisit dalam pengertian angka.
Pengertian bilangan mengacu pada kemampuan untuk membandingkan, memperkirakan, dan memanipulasi besaran numerik nonsimbolik.
Hasil penelitian Yung dan rekan-rekannya menegaskan bahwa otak tikus memiliki area khusus untuk menangani angka.
Tim peneliti meminimalkan pengaruh besaran terus menerus dalam tes numerik dan melakukan analisis kuantitatif yang cermat dalam penelitian untuk menentukan kontribusi masing-masing angka dan besaran.
Mereka mengembangkan algoritma untuk menghasilkan rangsangan yang memungkinkan hewan untuk fokus hanya pada angka-angka, meminimalkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
Hal ini akan membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana hewan memandang dan mengukur angka.
Studi tersebut menemukan bahwa tikus yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang angka mampu mengembangkan indra angka ketika dilatih dengan suara yang mewakili dua atau tiga angka.
Meskipun pengaruhnya sangat besar, tikus-tikus tersebut secara konsisten berfokus pada jumlah suara saat membuat pilihan sebagai hadiah makanan.
“Studi kami membantu membedah hubungan antara besaran dan pemrosesan numerositas," kata Yung seperti dikutip dari laman CityU.
"Kami menemukan hal itu ketika kami memblokir bagian tertentu dari pada otak tikus, yang disebut korteks parietal posterior," lanjut dia.
"Kemampuan mereka untuk memahami angka terpengaruh tetapi tidak pada kemampuan mereka untuk memahami besarnya. Hal ini menunjukkan bahwa otak memiliki area khusus untuk menangani angka."
Rekan Yung, Ke menambahkan, studi ini tidak hanya memecahkan misteri lama tentang bagaimana otak menangani angka.
"Namun juga menawarkan wawasan baru dalam mempelajari sirkuit saraf spesifik yang terlibat dalam pemrosesan angka pada hewan dan bagaimana gen dikaitkan dengan kemampuan matematika,” katanya.
“Selain itu, temuan dari pemodelan jaringan saraf dapat memiliki aplikasi praktis di bidang kecerdasan buatan.
"Di masa depan, peningkatan pemahaman kita tentang mekanisme otak yang mendasari pemrosesan angka dapat berkontribusi pada pengembangan intervensi bagi individu dengan kesulitan numerik.” | Sumber: City University of Hong Kong
إرسال تعليق