Bahan tekstil inovatif ini menawarkan alternatif fesyen yang ramah lingkungan, namun tetap bergaya dibandingkan kulit tradisional.
ngarahNyaho! - Rahasia yang membuat kulit jamur istimewa adalah miselium, struktur seluler padat seperti benang yang membentuk bagian vegetatif jamur.
Para ilmuwan dan desainer menemukan, organisme sederhana ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan bahan yang sangat mirip dengan kulit tradisional dalam hal tekstur, daya tahan, dan keserbagunaan.
Berbeda dengan kulit hewan yang memerlukan pengolahan intensif dan menghasilkan produk limbah berbahaya, kulit miselium dibudidayakan melalui proses alami.
Dengan menanam miselium pada limbah pertanian atau bahan organik lainnya, miselium tersebut dapat tumbuh menjadi lembaran yang dapat disamak, diwarnai, dan diubah menjadi berbagai produk fesyen.
“Kulit miselium merupakan alternatif kulit ramah lingkungan,” ujar penulis utama dari studi Assia Crawford, dari University of Colorado di Amerika Serikat.
Produksi kulit tradisional lebih berisiko terhadap kerusakan lingkungan. Memelihara ternak untuk diambil kulitnya melibatkan penggundulan hutan, polusi air, dan emisi gas rumah kaca yang besar.
Proses ini juga membutuhkan air dan tanah dalam jumlah besar, sehingga berkontribusi terhadap degradasi lingkungan lebih lanjut.
Alternatif kulit sintetis, yang berasal dari produk berbahan dasar minyak bumi, bukannya tanpa masalah.
Alternatif-alternatif ini melibatkan ekstraksi bahan bakar fosil, yang mempunyai dampak tersendiri terhadap lingkungan, termasuk polusi dan degradasi jangka panjang.
Sebaliknya, kulit miselium menghadirkan pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan. Tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga mengurangi tekanan terhadap habitat alami dan hutan.
Produksi kulit miselium juga membutuhkan lebih sedikit air, sehingga mengatasi salah satu masalah penting yang terkait dengan kulit tradisional. Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan kulit miselium lebih rendah.
Selain itu, proses produksi kulit miselium menghasilkan lebih sedikit produk sampingan berbahaya, sehingga berkontribusi terhadap metode produksi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Hal ini menjadikan kulit miselium sebagai alternatif menjanjikan yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari industri fashion.
Pengembangan kulit miselium merupakan perjalanan inovasi dan eksperimen.
Para peneliti telah mengeksplorasi berbagai metode budidaya, menyempurnakan tekstur dan kualitas bahan, serta bereksperimen dengan berbagai penerapan dalam mode dan desain.
Kulit miselium dapat digunakan dalam segala hal mulai dari sepatu dan tas hingga jaket dan kain pelapis.
Namun dampak dari kulit miselium melampaui industri fashion. Potensi penerapannya mencakup berbagai sektor, termasuk interior otomotif, furnitur, dan bahkan material konstruksi.
Bahan serbaguna dan berkelanjutan ini dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Meskipun masa depan kulit miselium tampak cerah, masih ada tantangan yang harus diatasi. Peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat masih menjadi tantangan utama.
Selain itu, memastikan konsistensi dalam kualitas dan tekstur di berbagai jenis kulit miselium merupakan tantangan yang berkelanjutan.
Studi Assia Crawford dan rekan-rekannya dipublikasikan di jurnal Research Directions: Biotechnology Design. | Sumber: Earth
إرسال تعليق