Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara uang dan kebahagiaan. Peneliti bilang bukan sekadar soal kemampuan membeli barang.
Sebuah studi menemukan hubungan antaran uang dan kebahagiaan. (Foto Ilustrasi: freepic.diller)
ngarahNyaho - Banyak orang yang mengatakan, uang tidak bisa membeli kebahagian, namun hasil penelitian peneliti senior di Wharton School di University of Pennsylvania berkata lain .
Matt Killingsworth menemukan adanya hubungan yang semakin positif antara uang dan kebahagiaan. Ia melacak kebahagiaan untuk proyek penelitian berskala besar, trackyourhappiness.org.
Killingsworth mengambil sampel dari 33.269 pekerja dewasa AS berusia 18-65 tahun dengan pendapatan rumah tangga setidaknya $10.000 setiap tahun.
Peserta surveimenjawab pertanyaan pada skala yang disebut “kepuasan terhadap hidup”.
Killingsworth juga menggunakan data dari orang-orang yang sangat kaya, yakni orang-orang dengan kekayaan bersih rata-rata antara $3 juta dan $7,9 juta. Data merekaseringkali kurang dan sulit diperoleh.
“Mungkin orang-orang kaya enggan menghabiskan waktu luang mereka untuk mengikuti survei.”
Demikian tulis peneliti dalam laporan berjudul Money and Happiness: Extended Evidence Against Satiation, yang diterbitkan sendiri dan tidak ditinjau oleh rekan sejawat, seperti dikutip ngarahNyaho dari The Guardian.
Data menunjukkan kesenjangan kebahagiaan antara peserta yang kaya dan berpendapatan menengah lebih besar dibandingkan antara peserta yang berpendapatan menengah dan rendah.
Dalam laporan Pew Research tahun 2024 yang bertajuk The State of the American Middle Class, masyarakat Amerika berpendapatan menengah didefinisikan sebagai berikut:
Mereka yang “tinggal di rumah tangga dengan pendapatan tahunan sebesar dua pertiga dari dua kali lipat pendapatan median rumah tangga nasional”, yaitu sekitar $74,580, menurut sensus AS.
“Perbedaan kepuasan hidup antara orang kaya dan mereka yang berpendapatan $70-80.000 (per tahun) hampir tiga kali lebih besar dibandingkan perbedaan antara $70-80.000 (per tahun) dan rata-rata dua kelompok berpendapatan terendah,” menurut studi Killingsworth.
Studinya juga menemukan bahwa orang-orang kaya “secara substansial dan statistik jauh lebih bahagia dibandingkan orang-orang yang berpenghasilan lebih dari $500.000 setiap tahunnya”.
Killingsworth mengatakan kepada Guardian bahwa dia terkejut dengan betapa besarnya perbedaan kebahagiaan antara orang kaya dan orang berpenghasilan rendah.
“Uang hanyalah salah satu dari banyak hal yang penting bagi kebahagiaan, dan perbedaan kecil dalam pendapatan cenderung dikaitkan dengan perbedaan kecil dalam kebahagiaan,” kata Killingsworth.
“Tetapi, jika perbedaan pendapatan/kekayaan sangat besar, maka perbedaan kebahagiaan juga bisa besar.”
Temuan ini bertentangan dengan studi tahun 2010 yang menemukan bahwa kebahagiaan meningkat seiring dengan pendapatan, namun tetap pada kisaran $75.000.
Lalu mengapa orang kaya bisa lebih bahagia? Killingsworth mengatakan hal ini “lebih mendasar dan secara psikologis lebih dalam daripada sekadar membeli lebih banyak barang”.
Meburut dia, perasaan kendali yang lebih besar atas hidup dapat menjelaskan sekitar 75 persen hubungan antara uang dan kebahagiaan.
"Jadi menurut saya, sebagian besar yang terjadi adalah, ketika orang punya lebih banyak uang, mereka punya kendali lebih besar atas hidup mereka," kata Killingsworth.
"Lebih banyak kebebasan untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan,” dia menambahkan. |
Sumber: The Guardian
إرسال تعليق