Ingin Tahu Panas Bulan, NASA Berencana Mengebor Tanah Satelit Kita

Memahami bagaimana panas bergerak melalui regolith bulan dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana bagian dalam Bulan terbentuk.


Memahami bagaimana panas bergerak melalui regolith bulan dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana bagian dalam Bulan terbentuk.    (Gambar ilustrasi dibuat oleh AI/Pikaso/Freepik)(Gambar ilustrasi dibuat oleh AI/Pikaso/Freepik) 


Ringkasan: 

  • Misi LISTER akan diluncurkan pada 2025 dan akan mengebor sedalam 3 meter ke dalam regolith Bulan.
  • Alat akan mengukur gradien termal dan konduktivitas termal.
  • Sensor jarum akan mengukur suhu setiap 0,5 meter.
  • Selain untuk memahami evolusi termal Bulan, misi tersebut jua membantu perencanaan misi Artemis dan eksplorasi planet lain.


ngarahNyaho - Bulan mungkin merupakan tetangga terdekat Bumi, tetapi masih menyimpan banyak rahasia di balik permukaannya yang berdebu. 


Meskipun manusia pertama kali menginjakkan kaki di sana lebih dari 50 tahun yang lalu, pemahaman kita tentang struktur internal dan sejarah termal Bulan masih belum lengkap. 


Sekarang, dengan program Artemis NASA yang bertujuan untuk membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan, instrumen baru yang inovatif dapat merevolusi cara kita berencana untuk hidup dan bekerja di Bulan.


Di sinilah alat baru itu berperan.


Lunar Instrumentation for Subsurface Thermal Exploration with Rapidity (LISTER)—yang dijadwalkan untuk dikirim ke permukaan bulan pada tahun 2025—akan mengukur aliran panas dari dalam Bulan.


LISTER dilengkapi dengan sistem pengeboran dan probe termal yang dirancang untuk menggali permukaan bulan. (Foto: Firefly Aerospace via ZME Magazine)LISTER dilengkapi dengan sistem pengeboran dan probe termal yang dirancang untuk menggali permukaan bulan. (Foto: Firefly Aerospace via ZME Magazine)


Tujuannya membantu para ilmuwan memahami bagaimana satelit kita yang berusia 4,5 miliar tahun itu terbentuk, bagaimana ia mendingin, dan bagaimana bagian dalamnya berevolusi.


Penelitian modern, berdasarkan sampel Apollo dan data dari misi seperti GRAIL (Gravity Recovery and Interior Laboratory) milik NASA, menunjukkan bahwa Bulan bukan sekadar batuan dingin dan lembam. 


Bulan memiliki interior yang kompleks, termasuk inti bagian dalam yang padat yang dikelilingi oleh inti bagian luar yang meleleh. 


Dengan menganalisis bagaimana panas bergerak melalui material permukaan Bulan (regolith), para ilmuwan dapat menyimpulkan proses termal yang lebih dalam yang berasal dari awal mula Bulan yang meleleh.


LISTER dirancang untuk mengebor tanah bulan, yang disebut regolith hingga sekitar tiga meter, mengumpulkan data termal pada beberapa interval. 


Instrumen tersebut akan mengukur dua aspek aliran panas yang berbeda: gradien termal (bagaimana suhu berubah seiring kedalaman) dan konduktivitas termal (kemampuan material bawah permukaan untuk membiarkan panas melewatinya).


Namun, ini bukanlah tugas yang mudah. ​​Regolith Bulan adalah lapisan halus berdebu yang terbentuk oleh benturan yang tak terhitung jumlahnya selama ribuan tahun. 


Butiran debu bergerigi dan abrasif, membuat pengeboran dan pengukuran bawah permukaan menjadi sulit. 


Sistem penggalian pneumatik LISTER mengatasi masalah ini dengan menggunakan semburan gas yang terkendali untuk membersihkan material dan memajukan bor secara bertahap.


Mengukur suhu bulan


Setiap setengah meter, sensor berbentuk jarum yang halus akan dimasukkan ke dalam tanah yang tidak terganggu untuk mengukur suhu. Di dalam sensor ini, termometer resistansi platinum merekam suhu alami tanah selama 30 hingga 60 menit. 


Mengulangi proses ini beberapa kali akan menghasilkan profil aliran panas terperinci dari tanah bulan.


"Dengan melakukan pengukuran serupa di beberapa lokasi di permukaan bulan, kami dapat merekonstruksi evolusi termal Bulan," kata Seiichi Nagihara, peneliti utama misi tersebut dan seorang profesor geofisika di Texas Tech. 


"Itu akan memungkinkan para ilmuwan untuk menelusuri kembali proses geologis yang membentuk Bulan dari awalnya sebagai bola batuan cair, yang secara bertahap mendingin dengan melepaskan panas internalnya ke luar angkasa."


Wawasan ini tidak hanya akademis—wawasan ini penting untuk eksplorasi di masa mendatang. Program Artemis bertujuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan, membangun pangkalan, dan mempersiapkan misi ke Mars dan sekitarnya. 


Mengetahui bagaimana panas berperilaku di bawah permukaan Bulan dapat memengaruhi rencana untuk habitat bawah tanah, ekstraksi sumber daya, dan instalasi ilmiah jangka panjang. 


Jika teknik LISTER berhasil, teknik tersebut juga dapat membuka jalan bagi misi serupa di Mars dan planet lain. |


Sumber: ZME Magazine


Post a Comment

أحدث أقدم