Naik pesawat memang cara tercepat dan paling praktis untuk menyeberangi benua atau samudra. Tapi, ada satu efek samping yang jarang dibicarakan tapi pasti terasa: orang-orang jadi lebih sering kentut di udara.
Ringkasan:
- Tekanan udara rendah bikin gas mengembang, jadi kita lebih sering kentut di pesawat—itu wajar, bukan kutukan.
- Eksperimen lucu: Bawa sebungkus keripik ke pesawat dan lihat bagaimana kantongnya menggelembung karena perubahan tekanan.
- Tips bebas kentut: Hindari makanan karbo dan soda sebelum terbang, dan nikmati pisang atau telur dengan tenang agar perut tetap adem.
MAU tak mau, kentut adalah bagian dari hidup. Kita semua melakukannya, walau sering berusaha menahan atau menyamarkannya—terutama di ruang publik.
Tapi di dalam pesawat yang sempit dan tertutup, sulit menyembunyikan suara (dan bau) kentut. Anehnya, saat kita duduk manis di kabin, sering terasa seolah semua orang juga sedang “berkontribusi”.
Ternyata, ada alasan ilmiah di balik fenomena ini.
Mari kita bongkar kenapa kentut jadi lebih sering saat terbang, makanan apa saja yang sebaiknya dihindari sebelum naik pesawat, dan tips mengelola gas tubuh selama penerbangan.
Bahkan ada eksperimen sains sederhana yang bisa kamu coba sendiri saat di atas awan!
Kenapa Kita Lebih Banyak Kentut di Udara
Kentut terjadi karena gas yang menumpuk di usus. Saat makanan yang belum tercerna sepenuhnya masuk ke usus besar, bakteri di sana akan “memakan” sisa-sisa itu dan melepaskan gas—mirip proses fermentasi ragi dalam adonan roti.
Di daratan, kita hidup di tekanan udara sekitar 14 psi (pound per square inch). Rata-rata orang kentut sekitar 12 kali sehari. Tapi di dalam pesawat yang terbang di ketinggian sekitar 7000 kaki, tekanan kabin hanya sekitar 11 psi.
Tekanan rendah ini menyebabkan gas dalam tubuh mengembang, membuat kita merasa kembung, telinga berdenging... dan, tentu saja, lebih sering kentut.
Kamu bisa coba eksperimen kecil untuk melihat efek ini: bawa sebungkus kecil keripik kentang yang belum dibuka ke dalam pesawat. Sekitar 20 menit setelah lepas landas, bungkusnya akan mengembang seperti ikan buntal karena udara di dalamnya ikut “membesar”.
Kalau kamu nekat membukanya, gas di dalam akan menyembur keluar dengan cepat dan bisa bikin berantakan. Jadi, kalau mau coba, tunggu dulu sampai orang di sebelahmu pergi ke toilet—demi menghindari momen canggung.
Cara Mengelola Gas di Pesawat
Kalau kamu merasa kembung saat terbang, sebaiknya jangan ditahan—**kentut saja. Sistem sirkulasi udara di pesawat dirancang untuk menyerap dan menetralkan bau tak sedap, termasuk kentut yang “beraroma”.
Kalaupun sesekali kamu mencium bau aneh saat duduk di kursi sempit itu, tenang saja. Penumpang lain juga kemungkinan besar sedang berjuang dengan gas di perut mereka.
Jadi, jangan panik atau merasa bersalah—selama kamu tidak membuat pengumuman publik soal itu.
Tapi kalau kamu ingin menghindari kentut berlebihan sejak awal, hindari makanan tinggi karbohidrat sebelum terbang, seperti roti dan pasta.
Minuman berkarbonasi seperti soda juga bisa memperburuk kondisi karena membuatmu menelan lebih banyak udara. Pilihan yang lebih aman adalah makanan rendah serat seperti pisang, telur, atau nasi putih.
Dan jangan lupa, makan pelan-pelan agar sistem pencernaanmu bekerja lebih efisien.***
Sumber: Disadur dari Mental Floss, "Yes, People Fart More on Planes—Here’s Why"
إرسال تعليق