Saat nelayan mendapatkan tangkapan yang jauh dari harapan.
Ringkasan:
- Rahang purba yang ditemukan nelayan Taiwan ternyata milik Denisovan, manusia purba misterius yang sangat jarang ditemukan fosilnya.
- Meski DNA-nya sudah rusak, ilmuwan berhasil meneliti proteinnya dan menemukan kecocokan dengan Denisovan dari Siberia.
- Denisovan sempat hidup berdampingan dan kawin silang dengan manusia, dan sebagian dari kita masih punya DNA mereka sampai sekarang.
SEORANG nelayan menarik jaring dari laut dekat Selat Taiwan dan menemukan sesuatu yang tak biasa.
Bukan tengkorak penuh, bukan kerangka lengkap—cuma potongan rahang. Tapi siapa sangka, potongan rahang itu bisa membuka jendela ke masa lalu yang super misterius!
Para ilmuwan baru-baru ini mengumumkan bahwa rahang tersebut kemungkinan besar berasal dari Denisovan, salah satu “sepupu” manusia yang sudah lama punah.
Mungkin kamu pernah dengar soal Neanderthal—nah, Denisovan ini satu geng dengan mereka, cuma lebih misterius karena fosil mereka nyaris nggak pernah ditemukan.
“Fosil Denisovan itu sangat langka,” kata Takumi Tsutaya, peneliti dari Jepang.
Sebelumnya, fosil-fosil Denisovan yang berhasil ditemukan cuma ada di Siberia, Tibet, dan mungkin juga di Laos. Jadi, temuan dari Taiwan ini bikin para ilmuwan sumringah.

Artinya, dulu mereka mungkin menjelajah lebih jauh ke selatan daripada yang kita kira.
Kisah rahang ini cukup ajaib. Ditemukan dari hasil tangkapan laut di Penghu, rahangnya sempat nyangkut di toko barang antik sebelum dibeli oleh kolektor yang jeli.
Tahun 2008, rahang ini akhirnya disumbangkan ke Museum Ilmu Pengetahuan Alam Nasional Taiwan. Tapi, siapa pemiliknya dulu? Masih misteri.
Karena kondisinya kurang oke, para ilmuwan tak bisa ambil DNA dari fosil ini. Tapi jangan salah, mereka tetap punya jurus: menganalisis protein!
Tim gabungan dari Taiwan, Jepang, dan Denmark berhasil mengupas sebagian protein di rahang tersebut. Hasilnya? Beberapa sekuens proteinnya mirip dengan fosil Denisovan dari Siberia. Jackpot!
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal bergengsi Science, dan langsung bikin heboh dunia paleoantropologi. Walau begitu, ada juga ilmuwan yang bilang,
“Eh, pelan-pelan dulu.” Rick Potts dari Smithsonian bilang bahwa temuan ini keren, tapi butuh data tambahan biar bisa yakin 100%.
Yang jelas, dulunya bumi ini sempat jadi tempat 'nongkrong bareng' tiga kelompok manusia purba: Homo sapiens (kita!), Neanderthal, dan Denisovan.
Mereka hidup berdampingan, bahkan kadang kawin silang. Dan hingga kini, jejak genetik Denisovan masih ada di tubuh sebagian orang modern, terutama di Asia dan Oseania.
Jadi siapa tahu, mungkin sebagian kecil dari kamu juga punya “DNA laut dalam” dari rahang purba yang dulu terdampar di Taiwan ini.***
Sumber: Disadur dari artikel berjudul "Ancient jawbone from Taiwan belongs to a mysterious group of human ancestors, scientists say" yang dilansir Phys.
إرسال تعليق